Pelaksanaan
Proklamasi
1.
Persiapan
Pembacaan Teks Proklamasi
a.) Tempat Pelaksanaan Proklamasi
·
Pada tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi
semula direncanakan di lapangan IKADA, tapi ternyata pada pagi hari tentara
Jepang telah mengepungnya. Berita tersebut dilaporkan oleh Sukarni.
·
Ir. Soekarno mengusulkan untuk
dipindahkan ke kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Tujuan
pemindahan tersebut agar tidak terjadi pertumpahan darah , sehingga dijaga oleh
pera pemuda yang tergabung dalam barisan pelopor.
b.) Alat kelengkapan pelaksanaan proklamasi
1.
Tiang bendera disiapkan oleh S. Suhud
dengan menggunakan tiang bambu.
2.
Bendera merah putih dijahit oleh Ibu
Fatmawati secara mendadak dengan ukuran tidak standar dengan kain warna merah berasal
dari taplak milik tukang bakso dan kain warna putih dari seprai tempat tidur)
3.
Mikrofon dipinjam dari toko Radio Satria
milik Gunawan
2.
Pelaksanaan
Proklamasi
Acara dimulai pukul 10.00 WIB hari
Jumat dengan urutan :
1.
Pembacaan teks Proklamasi oleh
Ir.Soekarno diawali dengan pidato singkatnya, (lampiran teks pidato)
2.
Pengibaran bendera Merah Putih yang awalnya
dilakukan oleh tiga orang tetapi karena Tri Murti menolak dengan alasan
pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Maka ditunjuklah
Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas
tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera
Merah Putih. Pada waktu pengibaran bendera merah putih peserta yang hadir
secara spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya, tanpa komando.
3.
Sambutan Wali Kota Suwirjo dan dr.
Muwardi sebagai ketua panitia.
3. Pelaksanaan proklamasi dikatakan berlangsung
sederhana dan hikmat, artinya:
1. Sederhana
artinya pelaksanaan proklamasi dilakukan secara mendadak dalam waktu singkat
dengan kelengkapan seadanya, terbukti dengan tiang bendera yang terbuat dari
bambu, bendera merah putih yang dijahit secara mendadak, dan mikrofon yang
digunakan dipinjam dari toko milik Gunawan.
2. Hikmatnya
terbukti ketika pengibaran bendera merah putih secara spontan menyanyikan lagu
Indonesia Raya tanpa komando.
3. Seluruh
rangkaian acara diliput dengan kamera sederhana oleh FS. Mendur
4.
Makna
Proklamasi bagi Bangsa dan Rakyat Indonesia
1. Dari
sudut hukum, proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan bangsa
Indonesia yang telah menghapuskan tatanan hukum kolonial dan digantikan denga
tatanan hukum nasional (Indonesia).
2. Dari
sudut politik ideologis:
· Proklamasi
merupakan pernyataan yang berisi keputusan bangsa Indonesia yang lepas dari
penjajahan dan membentuk Negara Republik
Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.
·
Proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada
saat yang tepat, yakni pada saat terjadi kekosongan kekuasaaan (Vacuum of
power).
3. Dari
sudut sosiologis bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing dan
bangsa Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan bagi bangsa-bangsa di Asia –
Afrika setelah perang dunia II.
*Lampiran
1)
Teks Proklamasi
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain,diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen ‘05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
2)
Pidato Ir. Soekarno sebelum membacakan
proklamasi
“Saudara-saudara sekalian! Saja sudah minta saudara-saudara hadir di
sini untuk menjaksikan satu peristiwa maha penting dalam sedjarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berdjoang untuk
kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun! Gelombangnja aksi
kita untuk mentjapai kemerdekaan kita itu ada naik dan ada turun, tetapi djiwa
kita tetap menudju ke arah tjita-tjita.
Djuga di dalam djaman Djepang , usaha kita untuk mentjapai kemerdekaan
nasional tidak henti-henti. Di dalam djaman Djepang ini, tampaknja sadja kita
menjandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnja, tetap kita menjusun
tenaga kita sendiri, tetap kita pertjaja kepada kekuatan kita sendiri.
Sekarang tibalah saatnja kita benar-benar
mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri. Hanja
bangsa jang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri
dengan kuatnja.
Maka kami, tadi malam telah mengadakan
musjawarat dengan pemuka-pemuka rakjat Indonesia, dari seluruh rakjat
Indonesia. Permusjawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglah
datang saatnja untuk menjatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara! Dengan ini kami
njatakan kebulatan tekad itu. Dengarlah proklamasi kami.”
3) Pidato Ir. Soekarno setelah membacakan
proklamasi
“Demikianlah, saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka!
Tidak ada satu ikatan lagi jang mengikat tanah air kita bangsa kita!
Mulai saat ini kita menjusun
Negara kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka, kekal dan
abadi.
Insja Allah, Tuhan memberkati
kemerdekaan kita itu!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar