Music Note - Background

Jumat, 15 Maret 2013

Pelaksanaan Proklamasi



Pelaksanaan Proklamasi
1.    Persiapan Pembacaan Teks Proklamasi
a.) Tempat Pelaksanaan Proklamasi
·        Pada tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi semula direncanakan di lapangan IKADA, tapi ternyata pada pagi hari tentara Jepang telah mengepungnya. Berita tersebut dilaporkan oleh Sukarni.
·        Ir. Soekarno mengusulkan untuk dipindahkan ke kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Tujuan pemindahan tersebut agar tidak terjadi pertumpahan darah , sehingga dijaga oleh pera pemuda yang tergabung dalam barisan pelopor.
b.) Alat kelengkapan pelaksanaan proklamasi
1.      Tiang bendera disiapkan oleh S. Suhud dengan menggunakan tiang bambu.
2.      Bendera merah putih dijahit oleh Ibu Fatmawati secara mendadak dengan ukuran tidak standar dengan kain warna merah berasal dari taplak milik tukang bakso dan kain warna putih dari seprai tempat tidur)
3.      Mikrofon dipinjam dari toko Radio Satria milik Gunawan

2.    Pelaksanaan Proklamasi
Acara dimulai pukul 10.00 WIB hari Jumat dengan urutan :
1.        Pembacaan teks Proklamasi oleh Ir.Soekarno diawali dengan pidato singkatnya, (lampiran teks pidato)
2.        Pengibaran bendera Merah Putih yang awalnya dilakukan oleh tiga orang tetapi karena Tri Murti menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Maka ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih. Pada waktu pengibaran bendera merah putih peserta yang hadir secara spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya, tanpa komando.
3.      Sambutan Wali Kota Suwirjo dan dr. Muwardi sebagai ketua panitia.

3.  Pelaksanaan proklamasi dikatakan berlangsung sederhana dan hikmat, artinya:
1.    Sederhana artinya pelaksanaan proklamasi dilakukan secara mendadak dalam waktu singkat dengan kelengkapan seadanya, terbukti dengan tiang bendera yang terbuat dari bambu, bendera merah putih yang dijahit secara mendadak, dan mikrofon yang digunakan dipinjam dari toko milik Gunawan.
2.    Hikmatnya terbukti ketika pengibaran bendera merah putih secara spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya tanpa komando.
3.    Seluruh rangkaian acara diliput dengan kamera sederhana oleh FS. Mendur

4. Makna Proklamasi bagi Bangsa dan Rakyat Indonesia
1.      Dari sudut hukum, proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan bangsa Indonesia yang telah menghapuskan tatanan hukum kolonial dan digantikan denga tatanan hukum nasional (Indonesia).
2.      Dari sudut politik ideologis:
·      Proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan bangsa Indonesia yang lepas dari penjajahan dan membentuk Negara Republik  Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.
·        Proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada saat yang tepat, yakni pada saat terjadi kekosongan kekuasaaan (Vacuum of power).
3.      Dari sudut sosiologis bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing dan bangsa Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan bagi bangsa-bangsa di Asia – Afrika setelah perang dunia II.

*Lampiran
1)        Teks Proklamasi
Proklamasi
    Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
    Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain,diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

                         Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen ‘05
            Atas nama bangsa Indonesia
            Soekarno/Hatta
2)        Pidato Ir. Soekarno sebelum membacakan proklamasi
     “Saudara-saudara sekalian! Saja sudah minta saudara-saudara hadir di sini untuk menjaksikan satu peristiwa maha penting dalam sedjarah kita.
     Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berdjoang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun! Gelombangnja aksi kita untuk mentjapai kemerdekaan kita itu ada naik dan ada turun, tetapi djiwa kita tetap menudju ke arah tjita-tjita.
     Djuga di dalam djaman Djepang , usaha kita untuk mentjapai kemerdekaan nasional tidak henti-henti. Di dalam djaman Djepang ini, tampaknja sadja kita menjandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnja, tetap kita menjusun tenaga kita sendiri, tetap kita pertjaja kepada kekuatan kita sendiri.
      Sekarang tibalah saatnja kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri. Hanja bangsa jang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnja.
       Maka kami, tadi malam telah mengadakan musjawarat dengan pemuka-pemuka rakjat Indonesia, dari seluruh rakjat Indonesia. Permusjawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnja untuk menjatakan kemerdekaan kita.
        Saudara-saudara! Dengan ini kami njatakan kebulatan tekad itu. Dengarlah proklamasi kami.”

3)    Pidato Ir. Soekarno setelah membacakan proklamasi
    “Demikianlah, saudara-saudara!
     Kita sekarang telah merdeka!
     Tidak ada satu ikatan lagi jang mengikat tanah air kita bangsa kita!
     Mulai saat ini kita menjusun Negara kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka, kekal dan abadi.
     Insja Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!”







Tidak ada komentar:

Posting Komentar