Sinopsis
Novel “5 cm”
Pengarang:
Donny Dhirgantoro
Cerita berawal dari lima orang anak yang
mengaku ”manusia-manusia yang agak pintar dan agak tolol” yang sudah kehabisan
bahan diskusi dan hanya bisa ketawa-ketawa. Mereka sering mengesekusi hal yang tidak
mungkin dan mencoba hal baru. Mereka adalah Genta, Riani, Arial, Ian, dan
Zafran. Genta adalah orang yang mementingkan orang lain daripada dirinya
sendiri. Genta badannya besar, rambutnya lurus berjambul. Riani ini orangnya
cantik, pakai kacamata, dan cerdas. Riani adalah aktivis kampus, karena dia
pintar debat dan pintar karena dia banyak belajar. Arial orangnya ganteng,
tinggi dan besar, sangat sporty, orang yang apa adanya, selalu menaati seluruh
peraturan yang ada. Ian orangnya gendut, dan kepalanya botak plontos, orang
yang suka sekali dengan bola. Ian juga suka terhadap permainan yang menantang.
Zafran adalah orang yang akan bilang yang dia inginkan. Badan kurus sekali,
bagaikan kapur tulis. Mereka berlima sedang berada di dalam mobil Ian. Karena
bingung dan tidak tahu akan kemana, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke
rumah Arial. Zafran senang sekali, karena dia menyukai adik Arial yang bernama
Arinda, alias Dinda. Sesampainya di rumah Arial, mereka bertemu dengan Dinda
yang membuat Zafran serasa terbang sendiri. Setelah itu, mereka bermain
monopoli menghabiskan waktu bersama. Tak lama kemudian, mereka memutuskan untuk
pergi ke Secret Garden, tempat biasa mereka berkumpul. Mereka
berbincang-bincang tentang segala hal, mulai dari masa lalu mereka dan
semuanya. Salah satunya adalah ”Finding Ian”. Dulu, Ian adalah anak yang hanya
ikut-ikutan saja. Sampai suatu saat teman-temannya merasa kalau Ian tidak
menjadi dirinya sendiri. Akhirnya mereka pun langsung memutuskan akan berbicara
dengan Ian hari itu juga. Setelah menelfon Ian, mereka langsung menuju rumah
Ian, dan mengajakanya ke sekolah SMA mereka dulu. Sesampainya di sekolah, Ian
meminta maaf pada teman-temannya, karena mungkin sikapnya tidak membuat nyaman
keempat temannya. Dan teman-temannya pun berkata mereka hanya ingin Ian menjadi
dirinya sendiri.
Setelah selesai membicarakan tentang Ian
yang dulu. Entah kenapa, mereka merasa bosan antara satu sama lain, bukan
karena benci atau sebal, tapi rasanya mereka hanya berada dalam satu
tongkrongan yang orangnya hanya itu-itu saja. Akhirnya, mereka memutuskan untuk
tidak saling bertemu antara satu sama lain selama tiga bulan. Kelompok ’Power
Rangers’ ini akan bertemu kembali pada tanggal 14 Agustus, di mana mereka akan
merayakannya dengan suatu acara yang diidekan Genta. Mereka akan tahu reencana
apa itu, pada tanggal 7 Agustus, Genta akan SMS mereka semua.
Selama 3 bulan berpisah banyak hal yang
membuat mereka menjadi manusia yang lebih kaya hati dan diri. Arial mendapatkan
pacar baru yang bernama Indy. Arial mengenalnya di tempat fitness. Arial
menembaknya di Puncak. Ian setelah bersusah payah menyelesaikan 4 Bab dalam
waktu 2 bulan. Meskipun dia harus mengetik dan membaca semalaman, meskipun
sempat mengalami beberapa masalah. Namun akhirnya, Ian lulus dengan nilai A.
Begitupun Zafran, ia mendekatkan diri dengan Dinda, meskipun sangat susah,
karena Dinda ini orangnya datar sekali, seperti Arial. Riani bekerja di sebuah
perusahaan. Meskipun baru satu bulan Riani bekerja, sudah bisa memegang liputan,
dia bisa karena dia yakin. Genta pun sukses dengan pameran yang ia adakan,
meskipun tadinya sudah berpikir tidak akan banyak yang datang, ternyata pameran
tersebut sangat banyak peminatnya. Dan tibalah hari di mana Genta harus SMS
semua temannya, apa yang akan mereka rayakan tanggal 14 Agustus nanti. Tanggal
14 Agustus pun akhirnya datang, Genta menyuruh teman-temannya membawa
perlengkapan dan berkumpul di Stasiun Senen pukul 2 siang. Pertama, Genta yang
menunggu di sebuah Restoran Padang bertemu dengan Zafran, lalu Riani dan Ian
datang berbarengan ke Restoran Padang. Dan terakhir, Arial bersama Dinda
datang, dan Zafran serasa melayang karena Dinda ikut. Setelah mencurahkan rasa
rindu mereka. Mereka akan pergi ke Malang untuk menaiki Gunung Mahameru, gunung
yang tertinggi di tanah Jawa. Mereka menaiki kereta untuk sampai di Malang. Di
kereta itu, Arial menceritakan bahwa ia sudah memiliki pacar baru, Ian
bercerita bahwa ia sudah lulus. Dan di kereta itu pun, mereka mengalami
kejadian-kejadian yang membuat mereka berpikir bahwa banyak orang lain yang
lebih menderita daripada mereka. Mereka sampai di Malang pukul tiga siang
keesokan harinya. Mereka menaiki angkot untuk sampai di tempat para pendaki
yang akan mendaki gunung Mahameru berkumpul.
Mereka menaiki jip untuk sampai di dareah
Ranu Pane, yaitu desa terakhir, yang akan menjadi tempat mereka menginap. Di
jip tersebut, mereka bertemu dengan seorang pendaki yang bernama Deniek.
Sebenarnya, Deniek ini sudah berkali-kali mendaki Gunung Mahameru, ia juga
ingin ziarah ke tempat temannya yang hilang begitu saja di Mahameru. Temannya
itu bernama Adrian, namanya sama dengan Ian. Ian pun sedikit terkejut.
Sesampainya di Ranu Pane, mereka menginap semalam di sana. Anehnya, Ian seperti
melihat kuburan dekat tempat mereka menginap. Ternyata, keesokan paginya ada
seorang bapak yang mengatakan bahwa di dekat mereka menginap memang ada
kuburan. Ian pun merasa lega. Mereka mulai mendaki gunung pada pukul 03.00
pagi. Beberapa kali mereka beristirahat untuk menghilangkan rasa lelah. Bahkan,
mereka mendapati masalah bahwa mereka kehabisan air, dan kaki Zafran pun lecet
hingga berdarah. Namun, sesampainya mereka di Ranu Kumbolo, mereka sangat
merasa lega karena di sana ada sebuah danau yang dapat menyelesaikan masalah
air mereka. Mereka pun beristirahat di sana, disertai dengan makan siang dan
berdiskusi.
Mereka pun
melakukan perjalanan kembali, udara yang semakin dingin, membuat mereka semakin
lelah. Namun, mereka menemukan lapangan luas yang penuh ilalang yang sangat
indah, yang membuat mereka kembali bersemangat. Akhirnya, mereka pun memutuskan
untuk melewati padang tersebut dalam perjalanan mereka. Mereka memasuki hutan
yang membuat Genta resah, karena dulu ia hilang di hutan tersebut. Mereka
melanjutkan perjalanan dan sampai di Kalimati. Di tempat ini Riani terpeleset
dan jatuh ke dasar Kalimati. Kakinya kram, dan Arial berusaha membantu Riani
untuk menghilangkan kram tersebut. Begitu pun dengan Zafran, ternyata luka
lecetnya itu, mengeluarkan sedikit nanah dan banyak darah yang membanjiri kaos
kakinya, lecet tidak dirasakannya selama perjalanan. Namun karena mereka pun
merasa seram di Kalimati, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan. Sampailah
mereka di Arcopodo, di tempat ini mereka menginap semalam melepas rasa lelah.
Karena besok, tanggal 17 Agustus, mereka harus sampai di puncak Gunung Mahameru
untuk melaksaknakan upacara bendera. Setelah beristirahat cukup lama, mereka
membawa barang seperlunya untuk meneruskan perjalanan. Mereka menemukan makam
Adrian, teman Deniek yang hilang di Mahameru. Setelah berdoa untuk Adrian,
mereka meneruskan perjalanan. Ditengah perjalanan Arial tiba-tiba jatuh
terduduk dan merasa lemas. Arial berkata dia tidak ingin meneruskan perjalanan
karena merasa tidak kuat. Namun, dorongan dari teman-temannya membuat dirinya
bangkit untuk bisa sampai di puncak Mahameru. Perjalanan semakin melelahkan,
mereka menanjak batu-batuan yang suatu saat dapat menjatuhi mereka juga.
Tiba-tiba, terjadi longsor batu serta hujan abu yang membuat mereka panik dan
kesakitan. Dinda dan Ian pingsan tak sadarkan diri. Kepala Ian berdarah. Ian
yang tak sadarkan diri, membuat teman-temannya berpikir bahwa dirinya telah
tiada. Kelima temannya menangis karena merasa kehilangan Ian. Zafran berteriak
memanggil nama Ian keras sekali. Dan tiba-tiba Ian sadar. Kelima temannya
merasa sangat lega. Bahkan, meskipun
kepalanya terluka, Ian masih sempat bercanda dengan teman-temannya.
Mereka pun melanjutkan perjalanan, dan
akhirnya sampai di puncak Mahameru. Mereka sangat senang dan sangat bangga,
bisa berada di tempat tertinggi di tanah Jawa. Pada saat Sang Merah Putih
dikibarkan. Mereka sangat terharu dan menitikkan beberapa air mata tanda
bahagia dan bangga. Setelah upacara, mereka turun gunung dan menginap di Ranu
Kumbolo. Keajaiban yang mereka rasakan tadi pagi masih terasa dalam diri mereka
hingga malam itu. Dan malam itu juga, Genta menyatakan perasaan sukanya pada
Riani. Namun, Riani tidak bisa menerima Genta, karena yang disukai Riani adalah
Zafran. Zafran dan Dinda belum tertidur dan mendengar semua yang Genta dan
Riani katakan. Dinda menyukai Genta, tetapi ternyata Genta suka pada Riani.
Malam itu cinta membuktikkan, bahwa cinta yang paling besar adalah cinta Sang
Pencipta terhadap yang dicipta-Nya.
10 tahun kemudian...
Riani menikah dengan Zafran, dan memiliki
seorang anak yang bernama Zafran Jr. Arial menikah dengan Indy, dan memiliki
seorang anak yang bernama Arian. Genta menikah dengan Citra, teman sekantor
Riani, dan memiliki seorang anak yang bernama Aga. Dinda menikah dengan Deniek,
teman yang ditemuinya di Mahameru, dan memiliki seorang anak yang bernama
Deninda. Ian menikah dengan Happy dan memiliki seorang anak yang bernama David.
Mereka berenam memiliki anak yang satu TK pula. Mereka merasa memang mereka
tidak bisa saling lepas satu sama lain. Sebentar lagi 17 Agustus, anak mereka
berlatih untuk upacara bendera di sekolah mereka. Dan mereka tidak akan pernah
melepaskan rumus mereka, ”Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau
cita-cita, kamu taruh disini, di depan kening kamu jangan menempel, biarkan dia
menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan
pernah lepas dari mata kamu”, yang membuat mereka yakin bahwa mereka pasti bisa
menggapai itu semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar