Palagan
Ambarawa
A.
Tanggal, tempat, dan tokoh
Pertempuran terjadi
tanggal 21 November - 15 Desember 1945 di Ambarawa. Tokohnya adalah Kol.
Sudirman, Letkol M. Subimni, Suryosumpeno, Oni Sastrohardjo.
B.
Proses Pertempuran
Berawal
dari datangnya Sekutu yang diboncengi NICA ke daerah Ambarawa dan Magelang
bertujuan untuk membebaskan tawanan Belanda. Namun, mereka malah mempersenjatai
tawanan tersebut yang meniumbulkan kemarahan pihak Indonesia. Setelah terjadi
insiden di Magelang antara TKR dengan tentara Sekutu maka pada tanggal 2
November 1945 Presiden Soekarno dan Brig. Jend. Bethel mengadakan perundingan
gencatan senjata.
Pada
tanggal 21 November pasukan Sekutu diam-diam mundur dan meninggalkan Kota
Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan
Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur
tentara Sekutu tertahan di Desa Jambu karena dihadang oleh pasukan Angkatan
Muda di bawah pimpinan Oni Sastrodihardjo yang diperkuat oleh pasukan gabungan
dari Ambarawa, Suruh dan Surakarta.
Pada tanggal 11
Desember 1945, Kol. Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR
dan Laskar. Pada tanggal 12 Desember 1945 jam 04.30 pagi, serangan mulai
dilancarkan. Pertempuran berkobar di Ambarawa. Satu setengah jam kemudian,
jalan raya Semarang-Ambarawa dikuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR. Kol.
Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik gelar supit
urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar
terkurung. Suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya diputus sama sekali.
Setelah bertempur selama 4 hari 4 malam, pada tanggal 15 Desember 1945
pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat
mundur ke Semarang.
C.
Hasil
· Tanggal
15 Desember 1945 tentara Sekutu mundur ke Semarang setelah digempur TKR yang
dipimpin oleh Kol. Sudirman.
· Diperingati
sebagai hari Infantri dan dibangun Monumen Palagan Ambarawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar