Keanekaragaman
Hayati
A. Tingkat Keanekaragaman hayati :
a)
Keanekaragaman
hayati tingkat gen. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan
adanya variasi susunan perangkat gen dalam suatu species. Misalnya variasi
mangga, ada mangga harumanis, golek dan gedong. Sedangkan pada anjing, ada
anjing bulldog, anjing herder dan anjing pudel.
b) Keanekaragaman
hayati tingkat jenis (species). Keanekaragaman hayati tingkat ini
ditunjukkan dengan adanya variasi jenis mahkluk hidup yang berbeda antara
species yang satu dengan yang lain dalam famili yang sama. Misalnya pada Famili
Papilionaceae terdiri dari kacang hijau (Phaseolus radiatus), buncis (Phaseolus
vulgaris) dan ercis (Pisum sativum).
c) Keanekaragaman
hayati tingkat ekosistem. Keanekaragaman tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya varisasi dari ekosistem di biosfer. Misalnya
ekosistem padang rumput dengan ekosistem gurun, masing masing memiliki cirri
lingkungan abiotik dan biotic yang khas untuk ekosistem tersebut.
B. Klasifikasi mahkluk hidup :
1.
Sistem alamiah – dasar
klasifikasinya adalah kekerabatan persamaan dilihat secara morfologis
2.
Sistem buatan / Artifisial – dasar
klasifikasinya adalah persamaan morfologis yang mudah dilihat dan merupakan
karakter buatan manusia serta pengaruhnya terhadap manusia.
3.
Sistem filogenik – dasar
klasifikasinya adalah sejarah asal-usul mahkluk hidup
C. Tingkat Taksonomi : Kingdom –
Filum – Kelas – Ordo – Famili – Genus – Species
D. Tata nama mahkluk hidup
• Kata depan : Nama marga (genus) misalnya
Citrus
• Kata belakang : Nama petunjuk species
(species ephitet) misalnya Maxima
E. Sistem
Binomial Nomenclature dipopulerkan oleh Carolus Linnaeus. Kaidahnya yaitu:
·
Menggunakan bahasa latin atau bahasa
lain yang dilatinkan
·
Teridiri atas dua kata. Kata pertama
merupakan nama genus dan kata kedua merupakan nama spesies
·
Huruf pertama pada kata pertama
ditulis dengan huruf besar, sedangkan huruf selanjutnya ditulis dengan huruf
kecil.
·
Nama genus dan nama spesies dicetak
miring atau digaris bawahi secara terpisah.
·
Nama singkatan atau nama deskriptor
dituliskan di belakan nama spesies dengan menggunakan huruf tegak dan tanpa
garis bawah.
Contoh penulisan nama ilmiah:
·
Glycine max Merr atau Glycine
Max Merr (kedelai), Merr adalah nama deskriptor (E.D. Merrill).
·
Vicia faba L atau Vicia
vaba L (buncis). L merupakan singkatan
dari Linnaeus.
Virus
A. Ciri-ciri
virus :
- Bukan sel (aseluler), berupa partikel yang disebut Virion
- Ukurannya sangat renik (kecil) 2-20 milimikrom, hanya bisa dilihat oleh mikroskop electron yang lolos bakteri filter.
- Paling kecil virus polio. Paling besar virus TMV
- Tubuhnya terdiri dari selubung protein (Kapsid) dan asam nukleat (DNA atau RNA) di bagian dalamnya.
- Virus dapat dikirstalkan dan hanya dapat bereplikasi pada organisme yang hidup. Bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru berasal dari sitoplasma yang diinfeksi.
- Bentuknya bermacam-macam, ada yang bulat (Virus Influenza & HIV), batang (Virus TMV), oval (virus rabies), polihedral (Adenovirus), dan ada yang seperti huruf T (Bakteriofage).
B.
Struktur dan
fungsi
1.
Bukan berupa sel (aseluler), berupa
partikel yang disebut virion
2.
Asam nukleat : Molekul pembawa
informasi genetika. DNA saja/RNA saja
3.
Selubung protein (kapsid) :
Pembungkus asam nukleat, tersusun dari subunit protein yang disebut kapsomer
4.
Memberi bentuk virus
5.
Virus kompeks : Memiliki bagian
kepala dan ekor. Contoh : Bakteriofage
6.
Gabungan dari asam nukleat dan
kapsid disebut nukleokapsid
C.
Reproduksi :
1. Tahap
pelekatan : Saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat
pelekatan disebut reseptor
2. Tahap
penetrasi : Tahap materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang
3. Tahap
replikasi dan sintesis : Tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam
sel inang. Sel inang akan dikendalikan sehingga sel dapat membuat komponen
virus
4. Tahap
pematangan : Penyusunan asam nukleat dan protein menjadi partikel virus yang
utuh
5. Tahap
pelepasan : Tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan sel
tersebut
6. Siklus litik
: Tahapnya seperti diatas, pematangan berlangsung cepat kemudian memecahkan sel
tersebut hingga sel inang mati (lisis)
7.
Siklus lisogenik : DNA/RNA virus
yang disisipkan pada kromosom sel inang akan mengadakan replikasi secara
terus-menerus. Menghasilkan banyak sel anakan yang terinfeksi
A.
Habitat :
1. Bakteri
2. Mikroorganisme
3. Eukariot
(seperti protozoa dan khamir)
4. Tumbuhan :
Masuk melalui perantara serangga (vektor)
5. Hewan/manusia
: Masuk melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan
F.
Klasifikasi
:
1. Menggunakan
sistem ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses)
2. 3 tingkat
takson :
a. famili
diakhiri viridae,
b. genus
diakhiri virus,
c. spesies
menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri virus
3. Berdasarkan
jenis sel inangnya,
a) Virus
bakteri : Bakteriofage/fage, mengandung DNA
b) Virus
mikroorganisme eukariotik : Mengandung RNA, contoh : Mycovirus
c) Virus
tumbuhan : Mengandung RNA, contoh : TMV
d) Virus hewan
: Mengandung RNA/DNA, contoh : Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi
G. Virus yang
memberi manfaat : Bidang rekayasa genetika krn dapat digunakan untuk kloning
gen (produksi DNA secara identik). Co : Mengendalikan pertumbuhan serangga,
terapi gen manusia.
H. Virus yang
merugikan :
1.
Virus yang menyebabkan penyakit pada
manusia
o
Influenza virus :
Menyebabkan penyaki flu
o
Human immunodeficiency virus (HIV) :
Penyebab AIDS, menyerang sel-sel darah putih jenis limfosit B
o
Hepatitis delta virus :
Penyakit hepatitis B
o
Ebola virus :
Penyakit ebola
o
Measles virus : Penyakit
cacar
o
Polio virus : Penyakit
polio
o
Herpes simplex virus : Penyakit
herpes
o
Mumps virus : Penyakit
gondong
o
Human papollomavirus :
Penyebab kutil pada kilit
2)
Virus yang menyebabkan penyakit pada
hewan
o
Rous sarcoma (RSV) :
Penyebab tumor pada ayam
o
Bovine papillomavirus : Penyebab
tumor pada sapi
o
Virus penyakit mulut dan kaki pada
sapi
o
Virus penyakit tetelo pada ayam (Newcastle
disease)
o
Rabies virus : Penyebab
rabies pada anjing, monyet, kucing dan manusia
3)
Virus yang menyebabkan penyakit pada
tumbuhan
o
Tobacco mosaic virus (TMV) :
Penyakit mosaik pada tembakau
o
Citrus leprosis virus (CiLV) :
Penyebab penyakit pada jeruk
o
Virus tungro : Penyakit
pada tanaman padi
o
Virus yang menyerang tanaman hias
Jenis
|
Nama
|
Penyakit yang ditimbulkan
|
ADN
|
Proxvirus
- Variola
- Varicella
|
Campak
Cacar Api
Cacar Air
|
Herpesvirus
|
Menginfeksi mulut dan kelamin
|
|
Adenovirus
|
Menginfeksi usus dan pernapasan
|
|
Papovavirus
|
Kanker dan kutil
|
|
ARN
|
Paramyxovirus
|
Tetelo pada unggas (New Castle Disease)
|
Myxovirus
|
Influenza
|
|
Retrovirus (HIV)
|
AIDS
|
|
Rhabdovirus
|
Rabies
|
|
Thogovirus (Dengue)
|
Demam Berdarah
|
|
Piconavirus
|
Polio
|
I.
Pencegahan terhadap virus :
Pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung mikroorganisme
patogen yang sudah dilemahkan, memberikan kekebalan secara pasif. Contoh :
o OPV
(Oral polio vaccine) : Vaksin polio
o Vaksin
rabies
o Vaksin
hepatitis B
o Vaksin
influenza
o Vaksin
cacar
o Vaksin
MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar, gondong dan campak
·
Cara
pencegahan virus adalah dengan penyuntikan vaksinasi.
·
Yang pertama
ditemukan oleh Edward Jenner (1789) untuk cacar.
·
Kemudian
oleh Jonas Salk (1952) untuk polio.
·
Manusia
memiliki anti virus bernama Interferon tapi kecepatan
replikasinya kalah dengan replikasi virus.
·
Virus dapat
menguntungkan manusia sebagai vektor dalam rekayasa genetik.
Eubacteria dan Archaebacteria
Eubacteria
o
eu (=sejati)
dan bacteria (=bakteri). Eubacteria (=bakteri
sejati)
o
Bakteri ditemukan pertama kali pada
tahun 1684 oleh Anthony Van Leeuwenhoek
o
Ilmu yang mempelajari bakteri adalah
bakteriologi
o
Bakteri adalah organisme uniseluler,
prokariot dan umumnya tidak memiliki klorofil
o
Bergerak secara peritrik atau tidak
bergerak.
o
Ciri sel :
1.
Ukuran dan bentuk sel :
berdiameter 0,12 mikron sampai ratusan mikron. Dapat dilihat dengan mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron.
·
Bakteri paling renik : Mycoplasma (0,12 mikron)
·
Bakteri paling besar : Thiomargarita
(200 mikron)
Ada 3 bentuk dasar :
o
Ketiganya itu bentuk dasar, tapi
juga ada kokobasil (kokus dan basil) , contohnya Coxiella burnetti dan bentuk
filamen, contohnya Actinomycetes
2.
Struktur dan fungsi sel :
o
Dinding sel :
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Terususn dari peptidoglikan,
yaitu gabungan protein dan polisakarida. Berdasarkan ketebalan lapisan
peptidoglikan :
1. Bakteri gram
positif : Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptodoglikan yang
tebal, warna : ungu, co : Vibrio cholerae
2. Bakteri gram
negatif : Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang
tipis, warna : merah muda/merah, co : E.coli
o
Membran plasma :
Membarn yang menyelubungi sitoplasma. Tersusun dari lapisan fosfolipid dan
protein. Bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran
zat antara sel dengan lingkungannya
o
Sitoplasma :
Cairan sel. Mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
o
Ribosom :
Organel yang berukuran sangat kecil dan merupakan tempat terjadinya sintesis
protein yang dibantu oleh RNA
o
DNA :
Materi pembawa informasi genetik
o
Granula penyimpanan :
Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
o
Kapsul atau lapisan lendir :
lapisan diluar dinding sel. Tebal=kapsul / tipis=lapisan lendir. Berfungsi
membantu sel bakteri melekat pada suatu permukaan/dengan sel bakteri lainnya,
pertahanan bakteri dari sel-sel fagosit, dan melindungi sel bakteri saat
mengalami kekeringan
o
Flagelum : Bulu
cambuk
1. Satu :
Monotrik
2. Banyak
flagelum di satu sisi : Lofotrik
3. 1/banyak
flagelum di dua sisi : Amfitrik
4. Tersebar di
seluruh permukaan : Peritrik
o
Endospora :
Bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif
4. Cara hidup : Berdasarkan cara memperoleh makanan
o
Bakteri heterotrof :
Bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme lain.Terbagi menjadi
:
a) Bakteri
saprofit : Bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme lain/produk
organisme lain. Baketri pengurai (dekomposer). Contoh : Lactobacillus bulgarius
(yoghurt)
b) Bakteri
parasit : Bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. Jika menimbulkan
penyakit pada inangnya maka akan disebut bakteri patogen. Contoh :
Mycobacterium tuberculosis (TBC)
o
Bakteri autotrof :
Bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri
Berdasarkan asal energi untuk
mensintesis makanannya dibagi jadi dua :
a)
Bakteri fotoautorof : menggunakan energi cahaya matahari
utk buat makanan. Jenis pigmen utama -> klorofil dan karoten. Contohnya :
Thiocystis sp.
b)
Bakteri kemoautotrof : menggunakan energi kimia untuk
mensintesis makanannya. Energi kimia diperoleh dr proses oksidasi senyawa
anorganik. contohnya : Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang
mengoksidasi senyawa amonia ->ion nitrit.
4. Berdasarkan Kebutuhan
oksigen untuk merombak makanan agar memperoleh energi :
o
Bakteri aerob :
Membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi
o
Bakteri anaerob :
Tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi. Energi diperoleh dengan
fermentasi. Dibedakan menjadi :
a)
Anaerob obligat : Hanya dapat hidup
juka tidak ada oksigen
b)
Anaerob fakultatif : Dapat hidup
jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen
5.
Reproduksi :
o
Aseksual : Pembelahan biner (setiap
sel membelah menjadi 2)
o
Seksual :
a) Transformasi
: Masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel bakteri. Contoh
: Streptococcus pneumoniae.
b)
Transduksi : Pemindahan materi
genetik 1 sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantara organisme lain,
yaitu bakteriofage
c) Konjugasi :
Pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk
struktur seperti jembatan di antara 2 sel bakteri yang berdekatan. Terjadi pada
gram negatif: Escherichia coli
6.
Habitat :
Lingkungan lembab atau agak basah dengan temperatur 25-37 derajat Celsius
A.
Jenis Bakteri
B. Bakteri Kokus
·
Monokokus : Contoh: Chlamydia trachomatis (penyakit
mata)
·
Diplokokus : contoh : Neisseria gonorrhoeae (penyakit
kelamin raja singa), Diplococcus pneumoniae (pneumonia)
·
Tetrakokus : contoh : Pediococcus cerevisiae
·
Sarkina : contoh : Thiosarcina rosea (bakteri
belerang)
·
Streptokokus : contoh :
Streptococcus mutans (penyakit gigi berlubang)
·
Stafilokokus : berdempetan seperti buah anggur. Contoh :
Staphylococcus aureus (penyakit radang paru paru)
C. Bakteri Basil :
·
Monobasil : contoh : Escherichia coli (usus besar
manusia), Propionibacterium acnes (penyebab jerawat)
·
Diplobasil
·
Streptobasil : contoh : Bacillus anthracis (penyakit
antraks) dan Azotobacter (bakteri tanah yang mengikat nitrogen)
D. Bakteri spirila :
·
Spiral : sel bergelombang, contohnya :
Thiospirillopsis floridana (belerang)
·
Spiroseta : sel sekrup. Contohnya : Treponema
pallidum (sifilis)
·
Vibrio : bentuk sel seperti tanda baca koma .
contoh : Vibrio cholerae (kolera)
B.
Klasifikasi eubacteria : 5 filum
a. Proteobacteria : bakteri
ungu yang bersifat fotoautotrof/fotoheterotrof dan proteobacteria yang bersifat
kemoautotrof/kemoheterotrof
b. Cyanobacteria (ganggang
hijau-biru/lendir):
i.
Memiliki klorofil
ii.
Tidak memiliki alat gerak tapi dapat
melakukan fotosintesis
iii.
Hidup soliter/koloni. Koloni
berbentuk benang, lembaran, atau bola berongga.
iv.
Berbentuk benang ada 3 macam sel
utama : 1. Heterokista : Sel berdinding tebal yang berguna untuk mengikat
nitrogen, 2. Akinet : Sel berdinding tebal yang berfungsi untuk pertahanan
diri, 3. Baeosit : Sel-sel bulat kecil hasil reproduksi, berguna untuk
fotosintesis.
v.
Tidak memiliki membarn inti
(prokariot)
vi.
Mengandung pigmen klorofil, karoten,
fikosianin (biru), dan fikoeritrin (merah)
vii.
Autotrof
viii.
Menghasilkan oksigen
ix.
Reproduksi : Aseksual : Pembelahan
biner, fragmentasi, dan pembentukan akinet (spora)
c. Spirochetes : Berbentuk
spiral dengan panjang 5-250 mikron. Merupakan bakteri gram negatif. Memiliki
suatu struktur unik yang disebut filamen aksial : Semacam serabut di sepanjang
tubuh, di dalam selubung terluang tetapi di luar dinding sel, berfungsi untuk
membuat gerakan berputar
d. Chlamydias : Hidup
sebagai parasit. Memiliki 2 bentuk sel dalam siklus hidupnya, yaitu :
i.
Badan dasar : Masuk ke dalam sel
inang dan berkembang menjadi badan inisial
ii.
Badan inisial : Tumbuh dan membelah
diri, lalu membentuk badan dasar kembali dan dilepaskan ke sel inang yang
disertai pecahnya sel inang
e. Bakteri gram
positif : Beberapa bakteri gram positif membentuk endospora
ketika lingkungan miskin akan zat makanan
Contoh gram positif yg dpt membentuk
endospora : Bacillus dan Clostridum dan
kelompok Actinomycetes dan Mycoplasma.
·
Actinomycetes : berbentuk
filamen bercabang spt jamur. Contoh : Mycobacterium tuberculosis (TBC).
·
Mycoplasma: tidak memiliki dinding sel, tp beberpa jenis
memiliki struktru seperti membran plasma. Mycoplasma lebih kecil dr Chlamydias.
Contoh : Mycoplasma gallisepticum (bakteri kecil)
Archaebacteria
o
Kelompok bakteri yang dinding selnya
tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid
o
Uniseluler
o
Mikroskopik
o
Hidup pada lingkungan ekstrim
o
Berdasarkan lingkungan ekstrimnya,
Archaebacteria dibagi menjadi 3 :
1.
Bakteri metanogen :
Bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen dan karbon dioksida/asam
asetat. Metana disebut juga biogas. Hidup dirawa sebagai pengurai. Co : Methanobacterium
2.
Bakteri halofil / Halobakterium : Bakteri
yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. mampu memanfaatkan energi
cahaya untuk metabolisme tubuhnya. Co :Halobacterium
3.
Bakteri termoasidofil :
Hidup di lingkungan ekstrim yang panas dan asam. Kondisi optimal : temperatur
60-80 derajat Celsius dengan pH 2-4. Bakteri ini terdapat pada daerah yang
mengandung asam sulfat, misalnya di kawah vulkanik. Co : Sulfolobusdan Thermoplasma
Bakteri dalam kehidupan manusia
o
Bakteri yang menguntungkan :
1.
Eubacteria :
o
Pembusukan sisa-sisa makhluk hidup.
Co : E. Coli
o
Pembuatan makanan dan minuman hasil
fermentasi. Co : Acetobacter : Pembuatan asam cuka, Lactobacillus
bulgaricus : Pembuatan yogurt
o
Berperan dalam siklus nitrogen
sebagai bakteri pengikat nitrogen. Co :Rhizobium leguminosarum
o
Penyubur tanah. Co : Nitrosococcus
o
Penghasil antibiotik. Co : Bacillus
polymixa : Polimiksin B
o
Penelitian rekayasa genetika
o
Pembuatan zat kimia. Co : Clostridium
acetobutylicum
2.
Archaebacteria : Berperan
dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga menghasilkan energi
alternatif metana berupa biogas. Co :Methanobacterium
o
Peran /guna bakteri untuk
2.
Fiksasi N2 / pengikat N2 ( Rhizobium
, Azotobacter , Clostridium pasteurianum )
3.
Nitrifikasi ( NS dan NC membuat
nitrit ( HNO2) dan NB membuat nitrat (HNO3) dengan mengoksidasi nitrit (
Nitrosococus , Nitrosocoocus, Nitrobacter ) bakteri ini aerob :perlu O2
4.
Teknik plasmid ( Rekombinan gen )
5.
Dalam bioteknologi
·
Bioinsektisida / BT ( Bacillus
Thuringiensis )
·
Biometalurgi ( Thiobacilus
ferooksidan) , SCP ( Methilophyllus )
·
Biogas methan ( Methanobacterium )
dll
o
Bakteri yang merugikan
1.
Eubacteria :
o
Pembusukan makanan. Co : Clostridium
botulinum
o
Penyebab penyakit pada manusia. Co
: Mycobacterium tuberculosis (TBC),Vibrio chloerae (kolera/muntaber), Clostridium
tetani (tetanus)
o
Penyebab penyakit pada hewan. Co
: Bacillus anthracis (antraks pada sapi)
o
Penyebab penyakit pada tanaman
budidaya. Co : Pseudomonas solanacearum
2.
Archaebacteria : Penyebab
kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam
PROTISTA
A.
Ciri
protista :
a) Sel
eukariotik
b) Uniseluler/multiseluler,
ada yg koloni
c) Tidak
memiliki jaringan yang sebenarnya
d) Respirasi
secara aerobik
e) Ada yg
bereproduksi secara aseksual, ada yg bereproduksi secara seksual
f) sebagian
besar protista hidup bebas, ada yg bersimbiosis dgn organisme lain
g) kebanyakan
hidup di perairan
h) MENURUT CARA
MEMPEROLEH MAKANANNYA, PROTISTA DIBAGI MENJADI :
·
Fotoautotrof
Dapat membuat makanannya sendiri (berfotosintesis,
misalnya).
·
Heterotrof => Tidak dapat
berfotosintesis dan tidak dapat membuat makanannya sendiri.
B. Protista yang menyerupai jamur :
a) Merupakan
jamur parasit dan predator yang menghasilkan spora. Jamur parasit merupakan
jamur air pengurai uniseluler yang hidup di perairan. Jamur predator/fagosit
merupkan jamur lendir yang hidup menyerupai amoeba
b) Kesamaan
dengan jamur adalah :
·
Memiliki struktur yang menghasilkan
spora
·
Heterotrof
·
Parasit/pengurai
1) Jamur air (Oomycota) :
·
Hidup bebas dan mendapatkan nutrisi
dari sisa tumbuhan di kolam, danau, dan aliran air
·
Hidup di dalam jaringan yang mati
pada tumbuhan
·
Memiliki tubuh yang disebut miselium
yang tumbuh diatas materi organik.
·
Bersifat heterotrofik
·
Parasit pada organisme akuatik
·
Patogen pada tanaman
·
Reproduksi :
a. Aseksual
Jika persediaan makanan banyak dan kondisi lingkungan
menguntungkan.
b. Seksual
Jika keadaan lingkungan memburuk.
·
Reproduksi seksual : Penyatuan gamet
jantan dan betina
·
Contohnya : Saprolegnia (parasit
pada hewan air), Plasmopora viticula (pada buah anggur), Phytophthora infestans
(pada kentang dan tomat)
2) Jamur lendir (Myxomycota) :
·
Di tempat yang kering berbentuk badan buah
dan dikatakan mirip jamur.
·
Di substrat yang basah berbentuk
amoeboid ( tidak beraturan) dan dikatakan mirip protozoa.
·
Menghasilkan sel-sel yang hidup bebas pada
sebagian siklus hidupnya
·
Struktur vegetatif jamur lendir
disebut PLASMODIUM, yaitu massa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi
oleh dinding yang kuat.
·
Predator fagosit karena menelan
bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik
·
Co : Dictyostelium
discoideum
C. Protista yang menyerupai hewan :
·
Dikenal dengan istilah Protozoa
·
Uniseluler dan heterotrofik
·
Eukariotik
·
berukuran mikroskopis, 10-200 mikron
·
Reproduksi aseksual : Pembelahan
biner
·
Reproduksi seksual : Konjugasi
·
Inti makronukleus : Mengatur
metabolisme
·
Inti mikronukleus : Konjugasi
·
Vakuola makanan : Cerna
·
Vakuola kontraktil : Osmoregulator
·
Jika lingkungan kering, akan
membentuk krista
·
Klasifikasi berdasarkan alat geraknya
:
a)
Rhizopoda :
1.
Alat gerak : Pseodopoda (kaki semu)
2.
Ektoamoeba (bebas) :
Ø Foraminifera
: Tanah globigerina (indikator minyak)
Ø Amoeba
Ø Radiolaria :
Tanah radiolaria (bahan penggosok)
Ø Arcella
Ø Diflugia
3.
Entamoeba (parasit) :
Ø Ginggivalis
: Gusi
Ø Dysentriae :
Disentri
Ø Coli : Di
kolon
4.
Tidak memiliki bentuk tetap
5.
Sitoplasmanya terdiri dari
Ektoplasma dan Endoplasma
b)
Flagellata :
1.
Alat gerak : Flagellum (bulu cambuk)
2.
Bebas :
Ø Euglena
: Euglenophyta
Ø Voluax
Ø Noctiluca
Miliaris : Kunang laut
3.
Parasit :
Ø Di darah manusia
:
i.
Leismania donovani : Kalazar
ii.
Tryponosoma cruzi : Anemia
iii.
Tryponosoma gambiue : Tidur
Ø Di usus
manusia :
Giordialamblia
: Diare
Ø Di alat
kelamin :
Trichomonas
vaginalis
Ø Di darah
ternak :
Trypanosoma
evansi : penyakit Surrah
c)
Cilliata :
1.
Alat gerak : Silia (rambut getar)
3. Balantidium
coli
4. Vorticella :
Bentuk lonceng
5. Stentor :
Bentuk terompet
6. Paramecium
7. Suctoria
8. Didinum
9. Stylonichia
d)
Sporozoa :
1.
Tidak memiliki alat gerak
2.
Toxoplasma gondii : Tokso pada janin
3.
Plasmodium :
Ø
Falcivarum : Tropika (1 x 24 jam)
Ø
Vivax : Tertiana (2 x 24 jam)
Ø
Malariae dan ovale : Guartana (3 x
24 jam)
4.
Reproduksi vegetatif : Pembelahan
biner
5.
Reproduksi generatif : Pembentukan
gamet dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan & betina
·
Peran protozoa dalam kehidupan
manusia :
a)
Menguntungkan :
1.
Foraminifera, cangkang, atau
kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam dan
mineral
2.
Radiolaria, kerangkanya jika
mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria
b)
Merugikan :
1.
Entamoeba histolytica : Diare
2.
Trypanosoma brucei : Penyakit
tidur di Afrika
3.
Leishmania : Penyakit
kala-azar
4.
Trichomonas vaginalis : Parasit,
pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki
5.
Toxoplasma gondii :
Toksoplasmosis
6.
Plasmodium : Penyakit
malaria
D. Protista
yang menyerupai tumbuhan :
·
Ganggang uniseluler ada yang hidup
soliter dan ada yang hidup berkoloni
·
Ganggang multiseluler ada yang
berbentuk benang/lembaran
·
Struktur yang tidak dapat dibedakan
antara akar, batang, dan daun disebut talus
·
Eukariotik, memiliki kloroplas
(organel yang mengandung zat warna (pigmen) yang digunakan untuk
berfotosintesis
·
Pigmen dalam kloroplas berfungsi
menyerap energi cahaya matahari yang berguna untuk proses fotosintesis. Pigmen
utama fotosintesis adalah klorofil
·
Pigmen tambahan : karoten dan
fikobilin
·
Pirenoid berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan pada sema jenis ganggang
·
Organisme autotrof, berperan sebagai
produsen
·
Beberapa jenis ganggang yang
berbentuk talus, reproduksi : Metagenensis (pergiliran keturunan). Metagenesis
terjadi antara generasi penghasil spora (sporofit/vegetatif) dan generasi
penghasil gamet (gametofit/generatif)
·
Cara reproduksi pada ganggang :
1.
Reproduksi seksual : Penyatuan 2
gamet yang berbeda jenis
1.
Isogami : Penyatuan 2 gamet
yang berbeda jenis namun memiliki bentuk dan ukuran sama
2.
Anisogami : Penyatuan 2 gamet
yang berbeda jenis, memiliki bentuk sama namun ukuran berbeda
3.
Oogami : Penyatuan 2 gamet yang
berbeda bentuk dan ukuran
2.
Reproduksi aseksual : Pembelahan
biner (ganggang uniseluler), fragmentasi (ganggan multiseluler berbentuk
filamen dan talus), dan pembentukan spora (ganggang uniseluler maupun ganggang
multiseluler)
·
Klasifikasi ganggang :
1.
Euglenoid (euglenophyta) :
Ø Memiliki
pigmen merah (fikobilin)
Ø Mendeteksi
dan bergerak menuju cahaya
Ø Uniseluler,
tidak memiliki dinding sel
Ø Reproduksi
aseksual : Pembelahan biner
Ø Contoh :
Euglena
2.
Ganggan keemasan (chrysophyta) :
Ø Pigmen
dominan : Santofil (keemasan)
Ø Uniseluler
soliter (co : Ochromonas)
Ø Multiseluler
(co : Vaucheria)
Ø Dinding sel
mengandung hemiselulosa, silika, dan pektin
Ø Reproduksi
aseksual : Pembelahan biner & pembentukan spora
Ø Reproduksi
seksual : Penyatuan 2 jenis gamet
Ø Contohnya :
Navicula,Synura, dan Mischococcus
3.
Ganggang api
(pyrrophyta/dinoflagellata) :
Ø Mampu
berpendar
Ø Menyebabkan
timbulnya red tide yang menghasilkan toksin (racun) yang dapat membunuh ikan
& hewan laut disekitarnya. Pada manusia dapat menimbulkan kerusakan otak
pada manusia yang memakan makanan laut yang tercemar toksin tersebut
Ø Pigmen :
Klorofil a dan c, santofil, dinosantin, dan fikobilin
Ø Hanya hidup
di laut dan dikenal sebagai produsen utama fitoplankton laut
Ø Reproduksi
aseksual : Pembelahan biner
Ø Contoh :
Gymnodinium breve, Gambierdiscus toxicus, Gonyaulax, Noctiluca scintillans
4.
Ganggan hijau (chlorophyta) :
Ø Pigmen
dominan : Klorofil a dan b
Ø Multiseluler,
uniseluler
Ø Hidup di air
tawar
Ø Contohnya :
Ulva, Chlorella, Chlorococcum, Chlamydomonas, Volvox, Gonium dll
Ø Reproduksi
aseksual : Membelah diri, pembentukan spora, dan fragmentasi
5.
Ganggang coklat (phaeophyta) :
Ø Pigmen
dominan : Fukosantin
Ø Cadangan
makanan disimpan dalam laminarin
Ø Reproduksi
aseksual : Fragmentasi
Ø Reproduksi
seksual : Isogami, anisogami, dan oogami
Ø Contohnya :
Sargassum, Laminaria, Turbinaria, fucus vesiculosus, Macrocystis, Nereocystis,
dan Hormosira
6.
Ganggang merah (rhodophyta) :
Ø Pigmen
dominan : Fikoeritrin
Ø Cadangan
makanan : Tepung florid
Ø Reproduksi
aseksual : Spora
Ø Reproduksi
seksual : Oogami
Ø Contoh :
Euchema spinosum, Gelidium robustum, Chondrus crispus, Gigartina mammilosa,
Gracillaria verrucosa dll
·
Manfaat gangang bagi manusia :
a)
Chlorella, Suplemen
bergizi tinggi
b)
Ulva, Caulerpa, dan Enteromorpha, Sumber
makanan berupa sayur
c)
Ganggang merah, penghasil
gelatin untuk pembuatan agar-agar
d)
Ganggang keemasan, bahan
peledak, bahan penggosok
e)
Ganggan coklat, Pupuk
pertanian
f)
Laminaria digitalis, Penghasil
yodium untuk obat penyakit gondok
g)
Macrocystis dan Laminaria,
Penghasil asam alginat
FUNGI (JAMUR)
A.
Ciri-ciri jamur :
·
Eukariotik yang memiliki dinding sel
·
Tidak memiliki klorofil
·
Makanannya berupa bahan organik yang
diperoleh dari lingkungannya, baik dari mahkluk hidup lain atau dari sisa
mahkluk hidup
·
Dinding sel tersusun dari kitin
·
Beberapa memiliki zat warna, seperti
Amanita muscaria
·
Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang
berupa benang-benang (hifa)
·
Hifa pada jenis jamur tertentu
memiliki sekat antar-sel yang disebut septum
·
Hifa tanpa sekat : Hifa senositik
·
Hifa jamur bercabang-cabang dan
berjalin membentuk miselium
·
Miselium vegetatif : Menyerap
makanan
·
Miselium generatif : Alat
reproduksi, menghasilkan spora
·
Melakukan pencernaan secara
ekstraseluler atau di luar tubuh jamur
·
Bersifat heterotrof
B.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya :
1.
Saprofit : Memperoleh zat
organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Sebagai pengurai
(dekomposer) utama
2.
Parasit : Memperoleh zat
organik dari organisme hidup lain. Merugikan organisme inangnya karena dapat
menyebabkan penyakit
3.
Simbiosis mutualisme : Hidup
saling menguntungkan dengan organisme lain. Contohnya : Jamur bersimbiosis
dengan ganggang hijau biru membentuk lumut kerak dan jamur yang bersimbiosis
dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza
C.
Habitatnya :
1.
Tempat basah/lembab di daratan
2.
Organisme/sisa-sisa organisme di
laut/air tawar
3.
Lingkungan asam
4.
Konsentrasi gula tinggi
D.
Reproduksi aseksual :
1.
Pembentukan kuncup/tunas pada jamur
uniseluler
2.
Pemutusan benang hifa (fragmentasi
miselium) pada jamur uniseluler
3.
Pembentukan spora aseksual (spora
vegetatif) pada jamur multiseluler. Spora aseksual berupa :
a) Sporangiospora :
Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) yang
terdapat pada ujung sporangiofor (struktur yang mendudukung sporangiofor)
b) Konidiospora :
Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor (penudukung konidia)
E. Reproduksi
seksual :
Pembentukan spora seksual yang dihasilkan secara singami (penyatuan sel/hifa
yang berbeda jenis)
F.
Klasifikasi berdasarkan cara reproduksi seksualnya :
a) Zigomycota :
·
Hifa tak bersekat
·
Hifa berdiferensiasi membentuk sporangium
·
Alat reproduksi seksual :
Zigosporangium yang berdinding tebal dan bewarna kehitaman
·
Tidak memiliki tubuh buah
·
Habitatnya :
Ø
Merupakan jamur terestrial (daratan)
Ø
Saprofit pada makanan/pada sisa
tumbuhan dan hewan
Ø
Parasit pada manusia dan tumbuhan
Ø
Bersimbiosis saling menguntungkan
dengan organisme lain
·
Reproduksi aseksualnya : Fragmentasi
miselium atau pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh
sporangium
·
Peranannya :
1.
Rhizopus oryzae : Pembuatan
tempe
2.
Mucor javanicus : Pembuatan
tape
3.
Rhizopus stolonifer, Rhizopus
nigricans, Mucor mucedo, Pilobolus : Pengurai
saproba sisa organisme/bahan yang terbuat dari produk organism
b)
Ascomycota :
·
Sebagian besar multiseluler,
uniseluler (Saccaromyces cerevisiae)
·
Yang multiseluler hifanya bersekat
·
Alat reproduksi aseksualnya : Hifa
yang berdiferensiasi membentuk konidiofor
·
Alat reproduksi seksualnya : Askus
·
Tubuh buah pada Ascomycota :
Askokarp
·
Peranannya :
1.
Saccharomyces cerevisiae : Pembuatan
roti dan minuman beralkohol (mengubah gula menjadi alkohol (etanol) dan karbon
dioksida)
2.
Saccharomyces ellipsoideus : Pembuatan
wine dari buah anggur
3.
Saccharomyces tuac : Pembuatan
tuak dari air nira
4.
Neurospora crassa : Oncom
5.
Morchella esculenta dan Sarcoscypha
coccinea : Tubuh buahnya dapat dimakan
6.
Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum :
Antibiotik
7.
Penicillium camembertz dan Penicillium roqueforti :
Keju
c)
Basidiomycota :
·
Jamur multiseluler hifanya
bersekat
·
Tubuh buah pada Basidiomycota :
Basidiokarp
·
Alat reproduksi seksualnya :
Basidiospora
·
Reproduksi aseksualnya : Membentuk
spora konidia
·
Peranannya :
-
Jamur kuping (Auricularia
polytricha), jamur merang (Volvariella volvacea), dan jamur shitake
(Lentinula edodes) : Dapat dimakan tubuh buahnya
-
Jamur kayu (Ganoderma) :
Obat/makanan suplemen
Yang merugikan :
-
Jamur karat (Puccinia graminis)
: Parasit pada daun tanaman pertanian
-
Punnicinia arachidis : Parasit
pada tanaman kacang
-
Ustilago maydis : Parasit
pada jagung
-
Amanita ocreata dan Amanita
phalloides : Beracun dan mematikan bila dimakan
-
Amanita muscaria :
Menyebabkan halusinasi bila dimakan
d)
Deuteromycetes :
·
Bukan kelompok jamur sebenarnya
dalam klasifikasi jamur
·
Setiap jenis jamur sudah
diidentifikasi tetapi belum diketahui reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam
deuteromycetes (jamur tidak sempurna)
·
Jika cara reproduksi suatu jenis
jamur Deuteromycetes diketahui, jamur tersebut akan dikelompokkan ulang menjadi
anggota salah satu divisi jamur Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota
G.
Lumut kerak :
o
Bentuk kehidupan saling
menguntungkan antara jamur dan organisme fotosintetik
o
jamur dalam lumut kerak umumnya
adalah Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan organisme fotosintetiknya adalah
Cyanobacteria/ganggan hijau uniseluler
o
Jamur memperoleh hasil fotosintesis
dari Cyanobacteria
o
Jamur bertugas menjaga ketersediaan
air bagi Cyanobacteria
o
Cyanobacteria memperoleh nutrien
untuk fotosintesis yang diserap oleh jamur dari lingkungan
o
Reproduksi aseksual : Fragmentasi
badan vegetatif (talus) atau dengan soredia
o
Reproduksi seksualnya : Jika yang
bersimbiosis adalah Ascomycota dan Basidiomycota yang menghasilkan askospora
dan basidiospora
H.
Mikoriza :
o
Simbiosis mutualisme antara jamur
dan akar tumbuhan tingkat tinggi
o
Jamur memperoleh senyawa organik
o
Tumbuhan memperoleh air dan mineral
(terutama fosfor) yang diserap oleh jamur dari dalam tanah, jamur juga
menyediakan hormon pertumbuhan tertentu yang melindungi akar tumbuhan terhadap
infeksi mikroorganisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar