Music Note - Background

Senin, 11 Juli 2016

Rangkuman Biologi Kelas X Semester 1



Keanekaragaman Hayati

A.  Tingkat Keanekaragaman hayati :
a)           Keanekaragaman hayati tingkat gen. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi susunan perangkat gen dalam suatu species. Misalnya variasi mangga, ada mangga harumanis, golek dan gedong. Sedangkan pada anjing, ada anjing bulldog, anjing herder dan anjing pudel.
b)    Keanekaragaman hayati tingkat jenis (species). Keanekaragaman hayati tingkat ini ditunjukkan dengan adanya variasi jenis mahkluk hidup yang berbeda antara species yang satu dengan yang lain dalam famili yang sama. Misalnya pada Famili Papilionaceae terdiri dari kacang hijau (Phaseolus radiatus), buncis (Phaseolus vulgaris) dan ercis (Pisum sativum).
c)         Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya varisasi dari ekosistem di biosfer. Misalnya ekosistem padang rumput dengan ekosistem gurun, masing masing memiliki cirri lingkungan abiotik dan biotic yang khas untuk ekosistem tersebut.

B.  Klasifikasi mahkluk hidup :
1.             Sistem alamiah – dasar klasifikasinya adalah kekerabatan persamaan dilihat secara morfologis
2.             Sistem buatan / Artifisial – dasar klasifikasinya adalah persamaan morfologis yang mudah dilihat dan merupakan karakter buatan manusia serta pengaruhnya terhadap manusia.
3.             Sistem filogenik – dasar klasifikasinya adalah sejarah asal-usul mahkluk hidup

C.  Tingkat Taksonomi : Kingdom – Filum – Kelas – Ordo – Famili – Genus – Species
D.  Tata nama mahkluk hidup
   Kata depan : Nama marga (genus) misalnya Citrus
   Kata belakang : Nama petunjuk species (species ephitet) misalnya Maxima
E.  Sistem Binomial Nomenclature dipopulerkan oleh Carolus Linnaeus. Kaidahnya yaitu:
·      Menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan
·      Teridiri atas dua kata. Kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua merupakan nama spesies
·      Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf besar, sedangkan huruf selanjutnya ditulis dengan huruf kecil.
·      Nama genus dan nama spesies dicetak miring atau digaris bawahi secara terpisah.
·      Nama singkatan atau nama deskriptor dituliskan di belakan nama spesies dengan menggunakan huruf tegak dan tanpa garis bawah.
Contoh penulisan nama ilmiah:
·      Glycine max Merr atau Glycine Max Merr (kedelai), Merr adalah nama deskriptor (E.D. Merrill).
·      Vicia faba L atau Vicia vaba L  (buncis). L merupakan singkatan dari Linnaeus.




Virus

A.      Ciri-ciri virus :
  1. Bukan sel (aseluler), berupa partikel yang disebut Virion
  2. Ukurannya  sangat renik (kecil) 2-20 milimikrom, hanya bisa dilihat oleh mikroskop electron yang lolos bakteri filter.
  3. Paling kecil virus polio. Paling besar virus TMV
  4. Tubuhnya terdiri dari selubung protein (Kapsid) dan asam nukleat (DNA atau RNA) di bagian dalamnya.
  5. Virus dapat dikirstalkan dan hanya dapat bereplikasi pada organisme yang hidup. Bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru berasal dari sitoplasma yang diinfeksi.
  6. Bentuknya bermacam-macam, ada yang bulat (Virus Influenza & HIV), batang (Virus TMV), oval (virus rabies), polihedral (Adenovirus), dan ada yang seperti huruf T (Bakteriofage).

B.       Struktur dan fungsi
1.    Bukan berupa sel (aseluler), berupa partikel yang disebut virion
2.    Asam nukleat : Molekul pembawa informasi genetika. DNA saja/RNA saja
3.    Selubung protein (kapsid) : Pembungkus asam nukleat, tersusun dari subunit protein yang disebut kapsomer
4.    Memberi bentuk virus
5.    Virus kompeks : Memiliki bagian kepala dan ekor. Contoh : Bakteriofage
6.    Gabungan dari asam nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid

C.      Reproduksi :
1.    Tahap pelekatan : Saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan disebut reseptor
2.    Tahap penetrasi : Tahap materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang
3.    Tahap replikasi dan sintesis : Tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan dikendalikan sehingga sel dapat membuat komponen virus
4.    Tahap pematangan : Penyusunan asam nukleat dan protein menjadi partikel virus yang utuh
5.    Tahap pelepasan : Tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut
6.    Siklus litik : Tahapnya seperti diatas, pematangan berlangsung cepat kemudian memecahkan sel tersebut hingga sel inang mati (lisis)
7.    Siklus lisogenik : DNA/RNA virus yang disisipkan pada kromosom sel inang akan mengadakan replikasi secara terus-menerus. Menghasilkan banyak sel anakan yang terinfeksi

A.      Habitat :
1.    Bakteri
2.    Mikroorganisme
3.    Eukariot (seperti protozoa dan khamir)
4.    Tumbuhan : Masuk melalui perantara serangga (vektor)
5.    Hewan/manusia : Masuk melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan

F.       Klasifikasi :
1.    Menggunakan sistem ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses)
2.    3 tingkat takson :
a.    famili diakhiri viridae,
b.    genus diakhiri virus,
c.    spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri virus
3.    Berdasarkan jenis sel inangnya,
a)    Virus bakteri : Bakteriofage/fage, mengandung DNA
b)   Virus mikroorganisme eukariotik : Mengandung RNA, contoh : Mycovirus
c)    Virus tumbuhan : Mengandung RNA, contoh : TMV
d)   Virus hewan : Mengandung RNA/DNA, contoh : Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi

G.      Virus yang memberi manfaat : Bidang rekayasa genetika krn dapat digunakan untuk kloning gen (produksi DNA secara identik). Co : Mengendalikan pertumbuhan serangga, terapi gen manusia.

H.      Virus yang merugikan : 
1.    Virus yang menyebabkan penyakit pada manusia
o    Influenza virus : Menyebabkan penyaki flu
o    Human immunodeficiency virus (HIV) : Penyebab AIDS, menyerang sel-sel darah putih jenis limfosit B
o    Hepatitis delta virus : Penyakit hepatitis B
o    Ebola virus : Penyakit ebola
o    Measles virus : Penyakit cacar
o    Polio virus : Penyakit polio
o    Herpes simplex virus : Penyakit herpes
o    Mumps virus : Penyakit gondong
o     Human papollomavirus : Penyebab kutil pada kilit
2)   Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan
o   Rous sarcoma (RSV) : Penyebab tumor pada ayam
o   Bovine papillomavirus : Penyebab tumor pada sapi
o   Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi
o   Virus penyakit tetelo pada ayam (Newcastle disease)
o   Rabies virus : Penyebab rabies pada anjing, monyet, kucing dan manusia
3)   Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan 
o   Tobacco mosaic virus (TMV) : Penyakit mosaik pada tembakau
o   Citrus leprosis virus (CiLV) : Penyebab penyakit pada jeruk
o   Virus tungro : Penyakit pada tanaman padi
o   Virus yang menyerang tanaman hias
Jenis
Nama
Penyakit yang ditimbulkan
ADN
Proxvirus
-  Variola
-  Varicella
Campak
Cacar Api
Cacar Air
Herpesvirus
Menginfeksi mulut dan kelamin
Adenovirus
Menginfeksi usus dan pernapasan
Papovavirus
Kanker dan kutil
ARN
Paramyxovirus
Tetelo pada unggas (New Castle Disease)
Myxovirus
Influenza
Retrovirus (HIV)
AIDS
Rhabdovirus
Rabies
Thogovirus (Dengue)
Demam Berdarah
Piconavirus
Polio

I.         Pencegahan terhadap virus : Pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan, memberikan kekebalan secara pasif. Contoh :
o    OPV (Oral polio vaccine) : Vaksin polio
o    Vaksin rabies
o    Vaksin hepatitis B
o    Vaksin influenza
o    Vaksin cacar
o    Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar, gondong dan campak
·       Cara pencegahan virus adalah dengan penyuntikan vaksinasi.
·       Yang pertama ditemukan oleh Edward Jenner (1789) untuk cacar.
·       Kemudian oleh Jonas Salk (1952) untuk polio.
·       Manusia memiliki anti virus bernama Interferon tapi kecepatan replikasinya kalah dengan replikasi virus.
·       Virus dapat menguntungkan manusia sebagai vektor dalam rekayasa genetik.




Eubacteria dan Archaebacteria

Eubacteria
o    eu (=sejati) dan bacteria (=bakteri). Eubacteria (=bakteri sejati)
o    Bakteri ditemukan pertama kali pada tahun 1684 oleh Anthony Van Leeuwenhoek
o    Ilmu yang mempelajari bakteri adalah bakteriologi
o    Bakteri adalah organisme uniseluler, prokariot dan umumnya tidak memiliki klorofil
o    Bergerak secara peritrik atau tidak bergerak.
o    Ciri sel : 
1.      Ukuran dan bentuk sel : berdiameter 0,12 mikron sampai ratusan mikron. Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
·           Bakteri paling renik  : Mycoplasma (0,12 mikron)
·           Bakteri paling besar : Thiomargarita (200 mikron)
Ada 3 bentuk dasar :



















o    Ketiganya itu bentuk dasar, tapi juga ada kokobasil (kokus dan basil) , contohnya Coxiella burnetti dan bentuk filamen, contohnya Actinomycetes
2.      Struktur dan fungsi sel :
o    Dinding sel : berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Terususn dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida. Berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan : 
1.      Bakteri gram positif : Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptodoglikan yang tebal, warna : ungu, co : Vibrio cholerae
2.      Bakteri gram negatif : Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis, warna : merah muda/merah, co : E.coli
o    Membran plasma : Membarn yang menyelubungi sitoplasma. Tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein. Bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya
o    Sitoplasma : Cairan sel. Mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
o    Ribosom : Organel yang berukuran sangat kecil dan merupakan tempat terjadinya sintesis protein yang dibantu oleh RNA
o    DNA : Materi pembawa informasi genetik 
o    Granula penyimpanan : Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
o    Kapsul atau lapisan lendir : lapisan diluar dinding sel. Tebal=kapsul / tipis=lapisan lendir. Berfungsi membantu sel bakteri melekat pada suatu permukaan/dengan sel bakteri lainnya, pertahanan bakteri dari sel-sel fagosit, dan melindungi sel bakteri saat mengalami kekeringan
o    Flagelum : Bulu cambuk 
1.      Satu : Monotrik
2.      Banyak flagelum di satu sisi : Lofotrik
3.      1/banyak flagelum di dua sisi : Amfitrik
4.      Tersebar di seluruh permukaan : Peritrik
o    Endospora : Bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif
4.      Cara hidup : Berdasarkan cara memperoleh makanan
o   Bakteri heterotrof : Bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme lain.Terbagi menjadi :
a)    Bakteri saprofit : Bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme lain/produk organisme lain. Baketri pengurai (dekomposer). Contoh : Lactobacillus bulgarius (yoghurt)
b)   Bakteri parasit : Bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. Jika menimbulkan penyakit pada inangnya maka akan disebut bakteri patogen. Contoh : Mycobacterium tuberculosis (TBC)
o   Bakteri autotrof : Bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri
Berdasarkan asal energi untuk mensintesis makanannya dibagi jadi dua :
a)    Bakteri fotoautorof        : menggunakan energi cahaya matahari utk buat makanan. Jenis pigmen utama -> klorofil dan karoten. Contohnya : Thiocystis sp.
b)   Bakteri kemoautotrof      : menggunakan energi kimia untuk mensintesis makanannya. Energi kimia diperoleh dr proses oksidasi senyawa anorganik. contohnya : Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang mengoksidasi senyawa amonia ->ion nitrit.
4.      Berdasarkan Kebutuhan oksigen untuk merombak makanan agar memperoleh energi :
o   Bakteri aerob : Membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi
o   Bakteri anaerob : Tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi. Energi diperoleh dengan fermentasi. Dibedakan menjadi : 
a)    Anaerob obligat : Hanya dapat hidup juka tidak ada oksigen
b)   Anaerob fakultatif : Dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen
5.        Reproduksi :
o   Aseksual : Pembelahan biner (setiap sel membelah menjadi 2)
o   Seksual : 
a)    Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel bakteri. Contoh : Streptococcus pneumoniae.
b)   Transduksi : Pemindahan materi genetik 1 sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantara organisme lain, yaitu bakteriofage
c)    Konjugasi : Pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan di antara 2 sel bakteri yang berdekatan. Terjadi pada gram negatif: Escherichia coli
6.      Habitat : Lingkungan lembab atau agak basah dengan temperatur 25-37 derajat Celsius

A.     Jenis Bakteri
B.  Bakteri Kokus











·      Monokokus   : Contoh: Chlamydia trachomatis (penyakit mata)
·      Diplokokus   : contoh : Neisseria gonorrhoeae (penyakit kelamin raja singa), Diplococcus pneumoniae (pneumonia)
·      Tetrakokus  : contoh : Pediococcus cerevisiae
·      Sarkina        : contoh : Thiosarcina rosea (bakteri belerang)
·      Streptokokus : contoh : Streptococcus mutans (penyakit gigi berlubang)
·      Stafilokokus  : berdempetan seperti buah anggur. Contoh : Staphylococcus aureus (penyakit radang paru paru)
C.  Bakteri Basil :


 








·      Monobasil     : contoh : Escherichia coli (usus besar manusia), Propionibacterium acnes (penyebab jerawat)
·      Diplobasil
·      Streptobasil  : contoh : Bacillus anthracis (penyakit antraks) dan Azotobacter (bakteri tanah yang mengikat nitrogen)
D.  Bakteri spirila :



 
·      Spiral         : sel bergelombang, contohnya : Thiospirillopsis floridana (belerang)
·      Spiroseta    : sel sekrup. Contohnya : Treponema pallidum (sifilis)
·      Vibrio         : bentuk sel seperti tanda baca koma . contoh : Vibrio cholerae (kolera)



B.     Klasifikasi eubacteria : 5 filum 
a.       Proteobacteria : bakteri ungu yang bersifat fotoautotrof/fotoheterotrof dan proteobacteria yang bersifat kemoautotrof/kemoheterotrof
b.      Cyanobacteria (ganggang hijau-biru/lendir):
                              i.      Memiliki klorofil
                            ii.      Tidak memiliki alat gerak tapi dapat melakukan fotosintesis 
                          iii.      Hidup soliter/koloni. Koloni berbentuk benang, lembaran, atau bola berongga. 
                          iv.      Berbentuk benang ada 3 macam sel utama : 1. Heterokista : Sel berdinding tebal yang berguna untuk mengikat nitrogen, 2. Akinet : Sel berdinding tebal yang berfungsi untuk pertahanan diri, 3. Baeosit : Sel-sel bulat kecil hasil reproduksi, berguna untuk fotosintesis.
                            v.      Tidak memiliki membarn inti (prokariot)
                          vi.      Mengandung pigmen klorofil, karoten, fikosianin (biru), dan fikoeritrin (merah)
                        vii.      Autotrof
                      viii.      Menghasilkan oksigen
                          ix.      Reproduksi : Aseksual : Pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan akinet (spora)
c.       Spirochetes : Berbentuk spiral dengan panjang 5-250 mikron. Merupakan bakteri gram negatif. Memiliki suatu struktur unik yang disebut filamen aksial : Semacam serabut di sepanjang tubuh, di dalam selubung terluang tetapi di luar dinding sel, berfungsi untuk membuat gerakan berputar
d.      Chlamydias : Hidup sebagai parasit. Memiliki 2 bentuk sel dalam siklus hidupnya, yaitu : 
                              i.      Badan dasar : Masuk ke dalam sel inang dan berkembang menjadi badan inisial
                            ii.      Badan inisial : Tumbuh dan membelah diri, lalu membentuk badan dasar kembali dan dilepaskan ke sel inang yang disertai pecahnya sel inang
e.       Bakteri gram positif : Beberapa bakteri gram positif membentuk endospora ketika lingkungan miskin akan zat makanan
Contoh gram positif yg dpt membentuk endospora :  Bacillus dan Clostridum dan kelompok Actinomycetes dan Mycoplasma.
·           Actinomycetes : berbentuk filamen bercabang spt jamur. Contoh : Mycobacterium tuberculosis (TBC).
·           Mycoplasma:  tidak memiliki dinding sel, tp beberpa jenis memiliki struktru seperti membran plasma. Mycoplasma lebih kecil dr Chlamydias. Contoh : Mycoplasma gallisepticum (bakteri kecil)


Archaebacteria
o    Kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid
o    Uniseluler
o    Mikroskopik
o    Hidup pada lingkungan ekstrim
o    Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaebacteria dibagi menjadi 3 :
1.      Bakteri metanogen : Bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen dan karbon dioksida/asam asetat. Metana disebut juga biogas. Hidup dirawa sebagai pengurai. Co : Methanobacterium
2.      Bakteri halofil /  Halobakterium : Bakteri yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolisme tubuhnya. Co :Halobacterium
3.      Bakteri termoasidofil : Hidup di lingkungan ekstrim yang panas dan asam. Kondisi optimal : temperatur 60-80 derajat Celsius dengan pH 2-4. Bakteri ini terdapat pada daerah yang mengandung asam sulfat, misalnya di kawah vulkanik. Co : Sulfolobusdan Thermoplasma

Bakteri dalam kehidupan manusia
o    Bakteri yang menguntungkan : 
1.      Eubacteria 
o    Pembusukan sisa-sisa makhluk hidup. Co : E. Coli
o    Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Co : Acetobacter : Pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus : Pembuatan yogurt
o    Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen. Co :Rhizobium leguminosarum
o    Penyubur tanah. Co : Nitrosococcus
o    Penghasil antibiotik. Co : Bacillus polymixa : Polimiksin B
o    Penelitian rekayasa genetika
o    Pembuatan zat kimia. Co : Clostridium acetobutylicum
2.      Archaebacteria : Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Co :Methanobacterium
o    Peran /guna bakteri untuk
2.        Fiksasi N2 / pengikat N2 ( Rhizobium , Azotobacter , Clostridium pasteurianum )
3.        Nitrifikasi ( NS dan NC membuat nitrit ( HNO2) dan NB membuat nitrat (HNO3) dengan mengoksidasi nitrit ( Nitrosococus , Nitrosocoocus, Nitrobacter ) bakteri ini aerob :perlu O2
4.        Teknik plasmid ( Rekombinan gen )
5.        Dalam bioteknologi
·       Bioinsektisida / BT ( Bacillus Thuringiensis )
·       Biometalurgi ( Thiobacilus ferooksidan) , SCP ( Methilophyllus )
·       Biogas methan ( Methanobacterium ) dll

o    Bakteri yang merugikan
1.      Eubacteria :
o    Pembusukan makanan. Co : Clostridium botulinum
o    Penyebab penyakit pada manusia. Co : Mycobacterium tuberculosis (TBC),Vibrio chloerae (kolera/muntaber), Clostridium tetani (tetanus)
o    Penyebab penyakit pada hewan. Co : Bacillus anthracis (antraks pada sapi)
o    Penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Co : Pseudomonas solanacearum 
2.      Archaebacteria : Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam




PROTISTA

A.      Ciri protista :
a)    Sel eukariotik
b)   Uniseluler/multiseluler, ada yg koloni
c)    Tidak memiliki jaringan yang sebenarnya
d)    Respirasi secara aerobik
e)    Ada yg bereproduksi secara aseksual, ada yg bereproduksi secara seksual
f)    sebagian besar protista hidup bebas, ada yg bersimbiosis dgn organisme lain
g)   kebanyakan hidup di perairan
h)   MENURUT CARA MEMPEROLEH MAKANANNYA, PROTISTA DIBAGI MENJADI :
·         Fotoautotrof
Dapat membuat makanannya sendiri (berfotosintesis, misalnya).
·         Heterotrof => Tidak dapat berfotosintesis dan tidak dapat membuat makanannya sendiri.

B.       Protista yang menyerupai jamur :
a)    Merupakan jamur parasit dan predator yang menghasilkan spora. Jamur parasit merupakan jamur air pengurai uniseluler yang hidup di perairan. Jamur predator/fagosit merupkan jamur lendir yang hidup menyerupai amoeba
b)   Kesamaan dengan jamur adalah :
·      Memiliki struktur yang menghasilkan spora
·      Heterotrof
·      Parasit/pengurai
1)   Jamur air (Oomycota) :
·      Hidup bebas dan mendapatkan nutrisi dari sisa tumbuhan di kolam, danau, dan aliran air
·      Hidup di dalam jaringan yang mati pada tumbuhan
·      Memiliki tubuh yang disebut miselium yang tumbuh diatas materi organik.
·      Bersifat heterotrofik
·      Parasit pada organisme akuatik
·      Patogen pada tanaman
·      Reproduksi :
a. Aseksual
Jika persediaan makanan banyak dan kondisi lingkungan menguntungkan.
b. Seksual
Jika keadaan lingkungan memburuk.
·      Reproduksi seksual : Penyatuan gamet jantan dan betina
·      Contohnya : Saprolegnia (parasit pada hewan air), Plasmopora viticula (pada buah anggur), Phytophthora infestans (pada kentang dan tomat)
2)   Jamur lendir (Myxomycota) :
·        Di tempat yang kering berbentuk badan buah dan dikatakan mirip jamur.
·           Di substrat yang basah berbentuk amoeboid ( tidak beraturan) dan dikatakan mirip protozoa.
·        Menghasilkan sel-sel yang hidup bebas pada sebagian siklus hidupnya
·           Struktur vegetatif jamur lendir disebut PLASMODIUM, yaitu massa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding yang kuat.
·           Predator fagosit karena menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik
·            Co : Dictyostelium discoideum

C.      Protista yang menyerupai hewan :
·      Dikenal dengan istilah Protozoa
·      Uniseluler dan heterotrofik
·      Eukariotik
·      berukuran mikroskopis, 10-200 mikron
·      Reproduksi aseksual : Pembelahan biner
·      Reproduksi seksual : Konjugasi
·      Inti makronukleus : Mengatur metabolisme
·      Inti mikronukleus : Konjugasi
·      Vakuola makanan : Cerna
·      Vakuola kontraktil : Osmoregulator
·      Jika lingkungan kering, akan membentuk krista
·      Klasifikasi berdasarkan alat geraknya :
a)      Rhizopoda :
1.      Alat gerak : Pseodopoda (kaki semu)
2.      Ektoamoeba (bebas) :
Ø Foraminifera : Tanah globigerina (indikator minyak)
Ø Amoeba
Ø Radiolaria : Tanah radiolaria (bahan penggosok)
Ø Arcella
Ø Diflugia
3.      Entamoeba (parasit) :
Ø Ginggivalis : Gusi
Ø Dysentriae : Disentri
Ø Coli : Di kolon
4.      Tidak memiliki bentuk tetap
5.      Sitoplasmanya terdiri dari Ektoplasma dan Endoplasma
b)      Flagellata :
1.      Alat gerak : Flagellum (bulu cambuk)
2.      Bebas :
Ø  Euglena : Euglenophyta
Ø  Voluax
Ø Noctiluca Miliaris : Kunang laut
3.        Parasit :
Ø Di darah manusia :
                                                          i.          Leismania donovani : Kalazar
                                                        ii.          Tryponosoma cruzi : Anemia
                                                      iii.          Tryponosoma gambiue : Tidur
Ø Di usus manusia :
Giordialamblia : Diare
Ø Di alat kelamin :
Trichomonas vaginalis
Ø Di darah ternak :
Trypanosoma evansi : penyakit Surrah
c)      Cilliata :
1.      Alat gerak : Silia (rambut getar)
3.      Balantidium coli
4.      Vorticella : Bentuk lonceng
5.      Stentor : Bentuk terompet
6.      Paramecium
7.      Suctoria
8.      Didinum
9.      Stylonichia
d)     Sporozoa :
1.        Tidak memiliki alat gerak
2.        Toxoplasma gondii : Tokso pada janin
3.        Plasmodium :
Ø  Falcivarum : Tropika (1 x 24 jam)
Ø  Vivax : Tertiana (2 x 24 jam)
Ø  Malariae dan ovale : Guartana (3 x 24 jam)
4.        Reproduksi vegetatif : Pembelahan biner
5.        Reproduksi generatif : Pembentukan gamet dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan & betina
·      Peran protozoa dalam kehidupan manusia :
a)      Menguntungkan :
1.    Foraminifera, cangkang, atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam dan mineral
2.    Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria
b)      Merugikan :
1.    Entamoeba histolytica : Diare
2.    Trypanosoma brucei : Penyakit tidur di Afrika
3.    Leishmania : Penyakit kala-azar
4.    Trichomonas vaginalis : Parasit, pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki
5.    Toxoplasma gondii : Toksoplasmosis
6.    Plasmodium : Penyakit malaria 

D.      Protista yang menyerupai tumbuhan :

·      Ganggang uniseluler ada yang hidup soliter dan ada yang hidup berkoloni
·      Ganggang multiseluler ada yang berbentuk benang/lembaran
·      Struktur yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun disebut talus
·      Eukariotik, memiliki kloroplas (organel yang mengandung zat warna (pigmen) yang digunakan untuk berfotosintesis
·      Pigmen dalam kloroplas berfungsi menyerap energi cahaya matahari yang berguna untuk proses fotosintesis. Pigmen utama fotosintesis adalah klorofil
·      Pigmen tambahan : karoten dan fikobilin
·      Pirenoid berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan pada sema jenis ganggang
·      Organisme autotrof, berperan sebagai produsen
·      Beberapa jenis ganggang yang berbentuk talus, reproduksi : Metagenensis (pergiliran keturunan). Metagenesis terjadi antara generasi penghasil spora (sporofit/vegetatif) dan generasi penghasil gamet (gametofit/generatif)
·      Cara reproduksi pada ganggang :
1.      Reproduksi seksual : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis
1.    Isogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis namun memiliki bentuk dan ukuran sama
2.    Anisogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis, memiliki bentuk sama namun ukuran berbeda
3.    Oogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda bentuk dan ukuran
2.      Reproduksi aseksual : Pembelahan biner (ganggang uniseluler), fragmentasi (ganggan multiseluler berbentuk filamen dan talus), dan pembentukan spora (ganggang uniseluler maupun ganggang multiseluler)
              
·         Klasifikasi ganggang :
1.      Euglenoid (euglenophyta) :
Ø Memiliki pigmen merah (fikobilin)
Ø Mendeteksi dan bergerak menuju cahaya
Ø Uniseluler, tidak memiliki dinding sel
Ø Reproduksi aseksual : Pembelahan biner
Ø Contoh : Euglena
2.      Ganggan keemasan (chrysophyta) :
Ø Pigmen dominan : Santofil (keemasan)
Ø Uniseluler soliter (co : Ochromonas)
Ø Multiseluler (co : Vaucheria)
Ø Dinding sel mengandung hemiselulosa, silika, dan pektin
Ø Reproduksi aseksual : Pembelahan biner & pembentukan spora
Ø Reproduksi seksual : Penyatuan 2 jenis gamet
Ø Contohnya : Navicula,Synura, dan Mischococcus
3.      Ganggang api (pyrrophyta/dinoflagellata) :
Ø Mampu berpendar
Ø Menyebabkan timbulnya red tide yang menghasilkan toksin (racun) yang dapat membunuh ikan & hewan laut disekitarnya. Pada manusia dapat menimbulkan kerusakan otak pada manusia yang memakan makanan laut yang tercemar toksin tersebut
Ø Pigmen : Klorofil a dan c, santofil, dinosantin, dan fikobilin
Ø Hanya hidup di laut dan dikenal sebagai produsen utama fitoplankton laut
Ø Reproduksi aseksual : Pembelahan biner
Ø Contoh : Gymnodinium breve, Gambierdiscus toxicus, Gonyaulax, Noctiluca scintillans
4.      Ganggan hijau (chlorophyta) :
Ø Pigmen dominan : Klorofil a dan b
Ø Multiseluler, uniseluler
Ø Hidup di air tawar
Ø Contohnya : Ulva, Chlorella, Chlorococcum, Chlamydomonas, Volvox, Gonium dll
Ø Reproduksi aseksual : Membelah diri, pembentukan spora, dan fragmentasi
5.      Ganggang coklat (phaeophyta) :
Ø Pigmen dominan : Fukosantin
Ø Cadangan makanan disimpan dalam laminarin
Ø Reproduksi aseksual : Fragmentasi
Ø Reproduksi seksual : Isogami, anisogami, dan oogami
Ø Contohnya : Sargassum, Laminaria, Turbinaria, fucus vesiculosus, Macrocystis, Nereocystis, dan Hormosira
6.      Ganggang merah (rhodophyta) :
Ø Pigmen dominan : Fikoeritrin
Ø Cadangan makanan : Tepung florid
Ø Reproduksi aseksual : Spora
Ø Reproduksi seksual : Oogami
Ø Contoh : Euchema spinosum, Gelidium robustum, Chondrus crispus, Gigartina mammilosa, Gracillaria verrucosa dll

·         Manfaat gangang bagi manusia :
a)        Chlorella, Suplemen bergizi tinggi
b)        Ulva, Caulerpa, dan Enteromorpha, Sumber makanan berupa sayur
c)        Ganggang merah, penghasil gelatin untuk pembuatan agar-agar
d)       Ganggang keemasan, bahan peledak, bahan penggosok
e)        Ganggan coklat, Pupuk pertanian
f)         Laminaria digitalis, Penghasil yodium untuk obat penyakit gondok
g)        Macrocystis dan Laminaria, Penghasil asam alginat



FUNGI (JAMUR)

A.     Ciri-ciri jamur :
·         Eukariotik yang memiliki dinding sel
·         Tidak memiliki klorofil
·         Makanannya berupa bahan organik yang diperoleh dari lingkungannya, baik dari mahkluk hidup lain atau dari sisa mahkluk hidup
·         Dinding sel tersusun dari kitin
·         Beberapa memiliki zat warna, seperti Amanita muscaria
·         Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang (hifa)
·         Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat antar-sel yang disebut septum
·         Hifa tanpa sekat : Hifa senositik
·         Hifa jamur bercabang-cabang dan berjalin membentuk miselium
·         Miselium vegetatif : Menyerap makanan
·         Miselium generatif : Alat reproduksi, menghasilkan spora
·         Melakukan pencernaan secara ekstraseluler atau di luar tubuh jamur
·         Bersifat heterotrof

B.     Berdasarkan cara memperoleh makanannya :
1.    Saprofit : Memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Sebagai pengurai (dekomposer) utama
2.    Parasit : Memperoleh zat organik dari organisme hidup lain. Merugikan organisme inangnya karena dapat menyebabkan penyakit
3.    Simbiosis mutualisme : Hidup saling menguntungkan dengan organisme lain. Contohnya : Jamur bersimbiosis dengan ganggang hijau biru membentuk lumut kerak dan jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza

C.     Habitatnya :
1.    Tempat basah/lembab di daratan
2.    Organisme/sisa-sisa organisme di laut/air tawar
3.    Lingkungan asam
4.    Konsentrasi gula tinggi

D.     Reproduksi aseksual :
1.    Pembentukan kuncup/tunas pada jamur uniseluler
2.    Pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) pada jamur uniseluler
3.    Pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada jamur multiseluler. Spora aseksual berupa :
a)   Sporangiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) yang terdapat pada ujung sporangiofor (struktur yang mendudukung sporangiofor)
b)   Konidiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor (penudukung konidia)

E.   Reproduksi seksual : Pembentukan spora seksual yang dihasilkan secara singami (penyatuan sel/hifa yang berbeda jenis)

F.      Klasifikasi berdasarkan cara reproduksi seksualnya :
a)    Zigomycota :
·      Hifa tak bersekat
·      Hifa berdiferensiasi membentuk sporangium
·      Alat reproduksi seksual : Zigosporangium yang berdinding tebal dan bewarna kehitaman
·      Tidak memiliki tubuh buah
·      Habitatnya :
Ø  Merupakan jamur terestrial (daratan)
Ø  Saprofit pada makanan/pada sisa tumbuhan dan hewan
Ø  Parasit pada manusia dan tumbuhan
Ø  Bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme lain
·      Reproduksi aseksualnya : Fragmentasi miselium atau pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium
·      Peranannya :
1.    Rhizopus oryzae : Pembuatan tempe
2.    Mucor javanicus : Pembuatan tape
3.    Rhizopus stolonifer, Rhizopus nigricans, Mucor mucedo, Pilobolus : Pengurai saproba sisa organisme/bahan yang terbuat dari produk organism
b)        Ascomycota :
·      Sebagian besar multiseluler, uniseluler (Saccaromyces cerevisiae)
·      Yang multiseluler hifanya bersekat
·      Alat reproduksi aseksualnya : Hifa yang berdiferensiasi membentuk konidiofor
·      Alat reproduksi seksualnya : Askus
·      Tubuh buah pada Ascomycota : Askokarp
·      Peranannya :
1.    Saccharomyces cerevisiae : Pembuatan roti dan minuman beralkohol (mengubah gula menjadi alkohol (etanol) dan karbon dioksida)
2.    Saccharomyces ellipsoideus : Pembuatan wine dari buah anggur
3.    Saccharomyces tuac : Pembuatan tuak dari air nira
4.    Neurospora crassa : Oncom
5.    Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinea : Tubuh buahnya dapat dimakan
6.    Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum : Antibiotik
7.    Penicillium camembertz dan Penicillium roqueforti : Keju
c)        Basidiomycota :
·       Jamur multiseluler hifanya bersekat
·      Tubuh buah pada Basidiomycota : Basidiokarp
·      Alat reproduksi seksualnya : Basidiospora
·      Reproduksi aseksualnya : Membentuk spora konidia
·      Peranannya :
-          Jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur merang (Volvariella volvacea), dan jamur shitake (Lentinula edodes) : Dapat dimakan tubuh buahnya
-          Jamur kayu (Ganoderma) : Obat/makanan suplemen
Yang merugikan :
-          Jamur karat (Puccinia graminis) : Parasit pada daun tanaman pertanian
-          Punnicinia arachidis : Parasit pada tanaman kacang
-          Ustilago maydis : Parasit pada jagung
-          Amanita ocreata dan Amanita phalloides : Beracun dan mematikan bila dimakan
-          Amanita muscaria : Menyebabkan halusinasi bila dimakan
d)       Deuteromycetes :
·      Bukan kelompok jamur sebenarnya dalam klasifikasi jamur
·      Setiap jenis jamur sudah diidentifikasi tetapi belum diketahui reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam deuteromycetes (jamur tidak sempurna)
·      Jika cara reproduksi suatu jenis jamur Deuteromycetes diketahui, jamur tersebut akan dikelompokkan ulang menjadi anggota salah satu divisi jamur Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota

G.    Lumut kerak :
o    Bentuk kehidupan saling menguntungkan antara jamur dan organisme fotosintetik
o    jamur dalam lumut kerak umumnya adalah Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan organisme fotosintetiknya adalah Cyanobacteria/ganggan hijau uniseluler
o    Jamur memperoleh hasil fotosintesis dari Cyanobacteria
o    Jamur bertugas menjaga ketersediaan air bagi Cyanobacteria
o    Cyanobacteria memperoleh nutrien untuk fotosintesis yang diserap oleh jamur dari lingkungan
o    Reproduksi aseksual : Fragmentasi badan vegetatif (talus) atau dengan soredia
o    Reproduksi seksualnya : Jika yang bersimbiosis adalah Ascomycota dan Basidiomycota yang menghasilkan askospora dan basidiospora

H.    Mikoriza :
o    Simbiosis mutualisme antara jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi
o    Jamur memperoleh senyawa organik
o    Tumbuhan memperoleh air dan mineral (terutama fosfor) yang diserap oleh jamur dari dalam tanah, jamur juga menyediakan hormon pertumbuhan tertentu yang melindungi akar tumbuhan terhadap infeksi mikroorganisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar